Skip to main content

Asam dan Basa Bagian 1

 


Asam dan basa adalah dua kelas senyawa yang luas yang sangat penting dalam ilmu kimia. Di dunia industri, asam dan basa digunakan dalam berbagai reaksi, salah satu asam yang paling populer adalah asam sulfat. Asam sulfat merupakan salah satu bahan kimia industri terpenting yang digunakan untuk memurnikan produk minyak bumi. Sedangkan basa yang sering kita temui adalah Natrium hidroksida (kadang-kadang disebut soda kaustik, atau alkali) digunakan untuk produksi kain, kertas, dan bahan pembersih. Asam dan basa secara umum sering kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari. Salah satu asam misalnya Cuka yang merupakan asam asetat encer (cuka rumah tangga biasa adalah larutan asam asetat 3%), Jeruk dan lemon mengandung asam sitrat, anggur mengandung asam tartarat, dan aspirin mengandung asam asetilsalisilat. 

Gambar 1. Macam-macam asam dalam kehidupan sehari-hari

Gambar 2. Macam-macam basa dalam kehidupan sehari-hari


Meskipun rasa asam dari beberapa asam dapat menjadi tambahan yang menyegarkan untuk berbagai jenis makanan, basa justru memiliki rasa yang pahit, dan oleh karena itu biasanya tidak disukai untuk dikonsumsi manusia. Namun, banyak orang yang menyukai kafein dan nikotin, keduanya adalah alkaloid, kelas basa yang mengandung nitrogen. Antasida, termasuk natrium bikarbonat (soda kue) dan kalsium karbonat keduanya bersifat basa dan bekerja dengan menetralkan asam lambung menjadi air dan gas karbon dioksida (CO2). Basa terasa licin karena bersifat sabun, itulah sebabnya digunakan dalam pembersih. Lye (natrium hidroksida) merupakan basa yang kuat yang dapat melarutkan lemak dan protein, dan digunakan dalam pembersih oven, produk untuk saluran pembuangan yang tidak tersumbat.

Asam dan basa juga penting untuk kehidupan. Misalnya, tanpa asam kuat yang ada di perut kita, kita tidak akan bisa mencerna makanan. Lebih penting lagi, suatu organisme harus mampu mengontrol tingkat asam di dalam selnya agar dapat hidup. Lautan dunia mampu menopang kehidupan sebagian karena tingkat asam (atau pH) air dijaga konstan melalui kimia asam-basa. Dengan cara yang sama, pH sel hidup diatur secara ketat untuk memungkinkan sel mempertahankan integritas strukturalnya, dan agar proses seluler berfungsi.

Untuk menjaga sel makhluk hidup atau cairan tubuh pada pH yang tepat maka senyawa khusus yang disebut buffer (larutan penyangga) perlu digunakan. Larutan yang mengandung zat penyangga cenderung mempertahankan perubahan pH, sehingga reaksi biokimia, yang seringkali menghasilkan atau menggunakan asam, dapat berlangsung tanpa menimbulkan fluktuasi liar pada pH sel. Dengan cara ini, seluruh sel terlindungi dari konsentrasi asam yang tinggi, sehingga reaksi asam basa masih dapat berlangsung di dalam sel. Karena pH sangat penting untuk molekul biologis, setiap eksperimen biokimia yang melibatkan protein atau sistem seluler perlu dilakukan dalam larutan buffer untuk menjaga molekul dalam konformasi alami sel. 


Comments

Popular posts from this blog

Struktur Protein: Primer, Sekunder, Tersier dan Kuartener

  STRUKTUR PRIMER Struktur primer merupakan struktur protein paling sederhana. Struktur primer ditandai dengan urutan asam amino yang tersusun secara linear dan tidak terjadi percabangan rantai. Struktur primer terbentuk melalui ikatan antara gugus α–amino dengan gugus α–karboksil. Ikatan tersebut dinamakan ikatan peptida (Berg et al. , 2006). Struktur ini dapat menentukan urutan suatu asam amino dari suatu rantai polipeptida (Voet & Judith, 2009). Struktur primer protein dengan urutan Tyr-Gly-Gly-Phe-Leu dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Struktur primer protein yang tersusun atas Tirosin (Tyr), Glisin (Gly), Glisin (Gly), Fenilalanin (Phe), dan Leusin (Leu) STRUKTUR SEKUNDER Struktur sekunder protein merupakan kombinasi antara struktur primer yang distabilkan oleh ikatan kimia, salah satunya adalah ikatan hidrogen antara gugus karboksil dan gugus amina di sepanjang tulang belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder adalah α-helix, β-pleated sheet dan turn. Str

ASAM AMINO DAN STRUKTUR SERTA SIFAT-SIFATNYA

ASAM AMINO Asam amino merupakan komponen penyusun protein, setiap asam amino terdiri dari gugus karboksilat   (-COOH)  dan gugus amino serta yang membedakan asam amino satu dengan asam amino lainnya yaitu dengan adanya rantai samping (R). Sruktur umum asam amino seperti Gambar 1 berikut. Gambar 1. Struktur umum asam amino . Dari Gambar 1 telihat bahwa: Atom C pusat dinamai atom C α  (" C-alfa ") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom C α , senyawa tersebut merupakan asam α- amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia dari masing-masing rantai samping penyusun asam amino. Hal ini karena adanya rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar. STEREOISOMER ASAM AMINO Stereoisomer merupakan suatu bentuk senyawa yang sama strukturnya dalam hal penataan ruang namun berbeda posisi unsur-unsur penyusunnya. St

Struktur dan Fungsi Protein

PROTEIN PEPTIDA Protein merupakan suatu polimer yang dibentuk oleh asam-asam amino. Asam amino akan terhubung dengan asam amino lainnya melalui gugus α- karboksil. Ikatan antara asam amino satu dengan asam amino lainnya melalui gugus α- karboksil dinamakan dengan ikatan peptida atau ikatan amida. Pembentukan ikatan peptida antara dua asam amino dinamakan dengan dipeptida (Gambar 1). Gambar 1 . Pembentukkan ikatan peptida. Gabungan dari dua asam asam amino diikuti oleh lepasnya satu molekul air. ( Sumber: Biochemistry, 7th Edition W.H. Freeman and Company ) Dari reaksi kesetimbangan pada Gambar 1, reaksi lebih condong ke kiri atau ke arah degradasi ikatan peptida. Karena pada saat proses pembentukkan (biosintesis) ikatan peptida reaksi membutuhkan energi yang cukup besar sehingga proses biosintesis berlangsung sangat lambat, sedangkan ketika proses degradasi dipeptida ke bentuk asam amino, energi yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Dengan demikian, proses degradasi ikata