Skip to main content

Posts

4 Macam Buah Jeruk. Apa saja kandungannya?

Jeruk merupakan salah satu jenis buah yang sangat populer di dunia, bahkan semua orang di dunia ini tidak akan asing dengan buah yang satu ini. Ada lebih dari 100 varietas buah jeruk yang berbeda. Rasa dari buah jeruk juga bervariasi antara rasa manis dan asam. Seperti lemon dan jeruk nipis, kedua jenis jeruk tersebut memiliki rasa yang sangat asam sehingga membuat mulut Anda mengerut.  Semua jenis buah jeruk yang biasa Anda konsumsi sebenarnya merupakan hasil persilangan dari tiga buah jeruk alami seperti jeruk bali (pomelo), jeruk mandarin dan jeruk sitrun. Semua jenis buah jeruk seperti oranges, lemon, jeruk nipis, dan jeruk bali termasuk dalam famili Rutaceae . Ada 4 jenis buah jeruk yang populer yang di bahas dalam artikel ini termasuk pembahasan kandungan kimia jeruk tersebut: Jeruk Mandarin ( Citrus reticulata ) Gambar 1. Jeruk mandarin Jeruk Mandarin merupakan salah satu buah jeruk yang digunakan dalam pengembangan jeruk hibrida. Jeruk Mandarin terlihat mirip dengan jeruk kepr

Teori Atom dan Konfigurasi Elektron

  Teori Atom Dalton Postulat Dalton: Materi tersusun dari partikel yang sangat padat dan tidak bisa dibagi lagi, yaitu atom.   Atom-atom suatu unsur identik dalam berbagai hal (massa, ukuran, dan bentuk) namun berbeda dengan unsur lain.  Dalam reaksi kimia terjadi pemisahan atau penggabungan atom-atom, dari satu komposisi ke komposisi lain, namun tidak bisa dihancurkan. Atom dapat bergabung dengan atom lain membentuk suatu molekul.  Atom: Bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi dan seperti bola pejal.  Gambar 1. Penggambaran atom sebagai bola pejal berdasarkan teori atom Dalton. Kelemahan Teori Atom Dalton: Bentuk atom tidak seperti bola pejal yang padat dan tidak bisa dibagi-bagi lagi. Tetapi atom tersusun dari partikel-partikel penyusun lainnya. Atom-atom suatu unsur terdiri dari isotop (massanya sama, namun nomor atomnya berbeda) . Teori Atom Thomson Postulat Thomson didasari atas penemuan elektron olehnya melalui eksperimen Tabung Sinar    Katoda. Berikut proses d

ASAM AMINO DAN STRUKTUR SERTA SIFAT-SIFATNYA

ASAM AMINO Asam amino merupakan komponen penyusun protein, setiap asam amino terdiri dari gugus karboksilat   (-COOH)  dan gugus amino serta yang membedakan asam amino satu dengan asam amino lainnya yaitu dengan adanya rantai samping (R). Sruktur umum asam amino seperti Gambar 1 berikut. Gambar 1. Struktur umum asam amino . Dari Gambar 1 telihat bahwa: Atom C pusat dinamai atom C α  (" C-alfa ") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom C α , senyawa tersebut merupakan asam α- amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia dari masing-masing rantai samping penyusun asam amino. Hal ini karena adanya rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar. STEREOISOMER ASAM AMINO Stereoisomer merupakan suatu bentuk senyawa yang sama strukturnya dalam hal penataan ruang namun berbeda posisi unsur-unsur penyusunnya. St

FOSFORILASI OKSIDATIF

FOSFORILASI OKSIDATIF Fosforilasi Oksidatif merupakan suatu proses transfer elektron dari NADH dan FADH2 yang dihasilkan melalui proses glikolisis, oksidasi asam lemak dan siklus asam sitrat. Fosforilasi oksidatif terjadi di dalam mitokondria. Setiap NADH maupun FADH2 akan mentransfer dua elektron ke dalam suatu kompleks protein dan setiap elektron yang melewati kompleks protein akan melepaskan dua proton ke dalam 'inner membran' dari mitokondria. Proton yang ditransfer berasal dari matriks mitokondria.  Gambar 1. Mitokondria. Dari Gambar 1 di atas terlihat banyak kerutan-kerutan hitam yang menandakan suatu matrix mitokondria terdapat dalam kerutan-kerutan tersebut. Di dalam matrix mitokondria inilah proses terjadinya transfer elektron dari NADH dan FADH2 terjadi. Fosforilasi oksidatif terjadi di dalam inner membran mitokondria. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2. Bagian-bagian mitokondria Proses transfer elektron di dal

Struktur dan Fungsi Protein

PROTEIN PEPTIDA Protein merupakan suatu polimer yang dibentuk oleh asam-asam amino. Asam amino akan terhubung dengan asam amino lainnya melalui gugus α- karboksil. Ikatan antara asam amino satu dengan asam amino lainnya melalui gugus α- karboksil dinamakan dengan ikatan peptida atau ikatan amida. Pembentukan ikatan peptida antara dua asam amino dinamakan dengan dipeptida (Gambar 1). Gambar 1 . Pembentukkan ikatan peptida. Gabungan dari dua asam asam amino diikuti oleh lepasnya satu molekul air. ( Sumber: Biochemistry, 7th Edition W.H. Freeman and Company ) Dari reaksi kesetimbangan pada Gambar 1, reaksi lebih condong ke kiri atau ke arah degradasi ikatan peptida. Karena pada saat proses pembentukkan (biosintesis) ikatan peptida reaksi membutuhkan energi yang cukup besar sehingga proses biosintesis berlangsung sangat lambat, sedangkan ketika proses degradasi dipeptida ke bentuk asam amino, energi yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Dengan demikian, proses degradasi ikata